Lewat sini aja

"KHAYALAN ITU TIDAK REALISTIS, TAPI USAHA KITA UNTUK MENCAPAI KHAYALAN KITA AKAN MENGUBAH ITU MENJADI SANGAT REALISTIS"---"SUKSES ITU SAAT KITA BANGKIT DARI KEKALAHAN YANG SANGAT"---"SEBAIK-BAIKNYA MANUSIA ADALAH YANG MEMBERIKAN MANFAAT BAGI ORANG LAIN"---"GAGAL ITU ADALAH CARA ALLAH MENUNJUKKAN KEPADA KITA JALAN YANG AKAN MEMBUAT KITA SUKSES"

Monday, June 6, 2011

WorkSheep!! bukan kertas kerja!


It's Not Shaun Sheep, but it's just Wedhus Jawa
Pendapatan masyarakat di Desa Wareng, Butuh, Purworejo sebagian
besar masih disokong sektor pertanian. Mayoritas warga di sana memiliki mata pencaharian sebagai petani. Komoditas utama pertanian yang dihasilkan adalah padi dan
yang kedua adalah palawija. Seiring pertumbuhan masyarakat, jumlah lahan sawah yang dapat digarap semakin berkurang. Hal ini tidak selaras dengan semakin tingginya kebutuhan hidup masyarakat. Maka, pendapatan masyarakat yang diperoleh dari sektor pertanian tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Keadaan ini mendorong diperlukannya suatu diversifikasi usaha untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Melihat letak geografis desa Wareng yang jauh dari kota membuat kondisi geografis yang melingkupinya sangat potensial untuk dilakukan usaha peternakan.
Masih banyaknya lahan terbuka sangat memberikan manfaat yang banyak terkait dengan penyediaan makanan ternak. Selama ini sebagian petani telah mencoba menambah penghasilan mereka dengan beternak kambing. Namun, jumlah ternak yang dimiliki masih berjumlah sedikit, dan pemeliharaan ternak masih dilakukan secara tradisional. Hal tersebut memang memberikan tambahan penghasilan, namun kurang signifikan.
Para petani mempunyai waktu luang setelah bekerja di sawah, rata-rata petani menggarap sawahnya mulai dari pagi sekitar pukul 5.30 WIB sampai dengan maksimal pukul 12.00 WIB kemudian banyak menghabiskan waktu di rumah. Waktu luang ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan penghasilan mereka dengan diisi kegiatan pemeliharaan kambing. Didukung dengan adanya pengalaman masyarakat dalam pembudidayaan kambing dalam skala kecil, semakin memungkinkan mudahnya adaptasi masyarakat terhadap pekerjaan barunya tersebut. Sehingga tidak diperlukan pengarahan khusus dalam pemeliharaan kambing.
Intensifikasi dalam pemeliharaan kambing juga menjadi hal yang mendukung peningkatan penghasilan masyarakat. Intensifikasi pemeliharaan yang dilakukan meliputi pemilihan bibit atau anakan kambing, pemberian makanan yang tepat, hingga cara pemeliharaan yang tepat. Pemeliharaan kambing yang selama ini telah dilakukan masyarakat kurang memperhatikan bibit kambing yang dipelihara sehingga dalam pemanenan hasilnya kurang baik. Pemilihan kambing yang tepat akan membantu peningkatan pendapatan karena pada masa pemanenan akan memberikan hasil yang lebih baik. Salah satu kambing yang berpotensi untuk menjadi hewan yang dipelihara dan memberikan hasil yang lebih tinggi adalah kambing jawa randu.
Kambing Jawa Randu atau dikenal dengan sebutan Bligon, Gumbolo, Koplo dan Kacukan merupakan jenis kambing hasil silangan dari kambing peranakan etawa dengan kambing kacang, namun sifat fisik kambing kacang lebih dominan. Alasan mengapa kambing kambing ini banyak dimanfaatkan dagingnya adalah Sebagaimana kambing Kacang, kambing Jawa Randu sangat mudah dalam pemeliharaannya, karena jenis pakan yang dibutuhkan mudah didapat yaitu berupa hijauan, termasuk rumput lapangan. Selain itu kambing ini baik jantan atupun betina cocok dipelihara sebagai kambing potong karena tingkat pertumbuhan anak yang dilahirkan relatif tinggi. Dengan pemeliharaan secara tradisional seperti yang banyak dilakukan para peternak di desa, pertambahan bobot badan kambing harian sebesar 20-30 gram, tetapi dengan pemeliharaan yang baik melalui pemberian makanan yang cukup jumlahnya dan berkualitas dapat memberikan pertambahan bobot badan harian antara 50-150 gram dan mampu memberikan persentase karkas 44%-51%. Sehingga kambing jawa randu sangat tepat dikembangkan sebagai kambing potong.
Selain keunggulan tersebut, kambing jenis ini memiliki peminat yang cukup banyak. Mulai dari penjual daging hingga pedagang makanan olahan kambing. Bobot karkas kambing yang memadai untuk dijadikan kambing potong memberikan hasil daging yang cukup banyak. Hal ini menambah daftar keunggulan kambing kacang / jawa, yang juga berkaitan dengan kemudahan penjualan kepada pedagang di pasar. Dengan daya jual yang tinggi, maka kemungkinan pemerolehan laba juga semakin besar. Dan pada akhirnya juga akan berpengaruh terhadap penghasilan peternak kambing.
Keuntungan lain yang dapat diperoleh masyarakat dengan beternak kambing adalah dengan adanya pemanfaatan kotoran kambing yang dapat digunakan sebagai pupuk kandang. Pupuk kandang ini dapat digunakan para petani sebagai pupuk kandang utnuk sawah mereka, sehingga masyarakat yang bekerja sebagai petani sekaligus peternak akan mendapatkan dua keuntungan sekaligus.

No comments:

Post a Comment